Daisypath Anniversary tickers

Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers

Sunday, May 22, 2011

ADAB KEPADA ALLAH SWT [ KAJIAN ]

Seorang muslim hendaknya melihat segala sesuatu yang telah diberikan Allah kepadanya dengan tiada terhingga, yakni berupa nikmat yang tidak terhitung, terlindungnya dia pada saat menempel di dalam rahim ibunya ketika berupa nuthfah (air mani), menentukan perjalanan hidupnya, hingga hari bertemu dengan Rabb-nya azza wa Jalla. Maka hendaknya ia bersyukur kepada Allah atas nikmat itu dengan lisannya, yakni memuji dan menyanjung-Nya dengan semestinya. Juga bersyukur kepada Allah dengan anggota badan, dengan cara menggunakannya di dalam ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla. Maka tidaklah punya adab orang yang mengingkari nikmat, tidak mengakui kelebihan yang diberikan Allah, mengingkari-Nya beserta kebaikan-Nya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْأَرُونَ
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudaratan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.” (An-Nahl: 53)
Juga firman-Nya:
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لا تُحْصُوهَا إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (An-Nahl: 18)
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلا تَكْفُرُونِ
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (Al-Baqarah: 152)

Seorang muslim juga hendaknya melihat apa yang dilakukan oleh Allah, bagaimana Dia memperhatikan seluruh tindak tanduknya sehingga hati akan dipenuhi dengan keagungan-Nya, jiwanya tunduk dan selalu mengagungkan-Nya. Maka dia akan takut bermaksiat kepada-Nya, malu untuk menyelisihi perintah-Nya dan keluar dari ketaatan kepada-Nya. Ini semua merupakan adab terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala, sehingga tidaklah memiliki adab (kepada-Nya) seorang hamba yang terang-terangan bermaksiat kepada Rabb-nya, atau menghadap kepada-Nya dengan berbagai keburukan dan perilaku rendahan padahal Dia menyaksikan dan melihatnya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman;:
مَا لَكُمْ لا تَرْجُونَ لِلَّهِ وَقَارًا وَقَدْ خَلَقَكُمْ أَطْوَارًا
“Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah? Padahal Dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian.” (Nuh: 13-14)
وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تُسِرُّونَ وَمَا تُعْلِنُونَ
“Dan Allah mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan.” (An-Nahl: 19)
وَمَا تَكُونُ فِي شَأْنٍ وَمَا تَتْلُو مِنْهُ مِنْ قُرْآنٍ وَلا تَعْمَلُونَ مِنْ عَمَلٍ إِلا كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُودًا إِذْ تُفِيضُونَ فِيهِ وَمَا يَعْزُبُ عَنْ رَبِّكَ مِنْ مِثْقَالِ ذَرَّةٍ فِي الأرْضِ وَلا فِي السَّمَاءِ
“Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Qur’an dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biar pun sebesar zarah (atom) di bumi atau pun di langit.” (Yunus: 61)

Seorang muslim harus memandang bahwa Allah adalah berkuasa atasnya, Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya (menguasainya) dan bahwasanya tidak ada tempat berlindung dan lari dari-Nya kecuali hanya kepada-Nya semata. Maka hendaknya ia lari menuju Allah, menghambur ke hadapan-Nya, menyerahkan seluruh urusan hanya kepada-Nya, bertawakkal kepada-Nya. Ini semua merupakan adab kepada Rabb dan penciptanya.
Oleh karena itu, tidaklah beradab jika seseorang lari kepada sesuatu yang tidak punya tempat pelarian, bersandar kepada yang tidak memiliki kemampuan apapun serta bertawakkal kepada yang tidak memiliki daya upaya dan kekuatan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman;
إِنِّي تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ رَبِّي وَرَبِّكُمْ مَا مِنْ دَابَّةٍ إِلا هُوَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا
“Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya.” (Hud: 56)
فَفِرُّوا إِلَى اللَّهِ إِنِّي لَكُمْ مِنْهُ نَذِيرٌ مُبِينٌ
“Maka segeralah kembali kepada (menaati) Allah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu.” ( Adz-Dzariyat: 50)
وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
“Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakal, jika kamu benar-benar orang yang beriman”. (Al-Maaiidah: 23)

Seorang muslim juga harus melihat kepada kelemahlembutan Allah kepadanya di dalam setiap urusannya, melihat kepada kasih sayang Allah kepada dirinya dan seluruh makhluk-Nya, lalu berkeinginan yang kuat untuk mendapatkan tambahan kelembutan dan kasih sayang itu. Sehingga dirinya akan selalu merendahkan diri kepada-Nya dengan kerendahan yang murni dan dengan do’a, bertawasul kepada-Nya dengan perkataan yang baik dan amal shalih.
Ini semua merupakan adab terhadap Allah yang menguasainya, maka dikatakan tidak memiliki adab orang yang berputus asa dari mencari tambahan rahmat-Nya, yang luasnya meliputi segala sesuatu, berputus asa dari kebaikan Allah yang tak terhingga yang mencakup seluruh alam semesta serta kelembutan-Nya yang tercurah untuk segenap makhluk.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ
“Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.” (Al-A’raaf: 156)
اللَّهُ لَطِيفٌ بِعِبَادِهِ
“Allah Maha Lembut terhadap hamba-hambay-Nya.” (Asy-Syura: 19)
وَأَخِيهِ وَلا تَيْأَسُوا مِنْ رَوْحِ اللَّهِ
” Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.” (Yusuf: 87)
لا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ
“Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.” (Az-Zumar: 53)

Seorang muslim harus melihat bagaimana dahsyatnya siksaan Rabb-nya, kerasnya adzab dan kecepatan-Nya di dalam menghitung, sehingga dia bertakwa (takut) kepada-Nya, menjaga diri terhadap-Nya serta meninggalkan segala kemaksiatan, maka ini pun merupakan bentuk adab kepada Allah. Sehingga tidaklah seseorang itu beradab menurut orang yang berakal apabila ia menentang Allah dan berlaku aniaya (zhalim), padahal ia seorang hamba yang lemah namun justru menentang Rabb yang Maha Perkasa dan Kuasa, Maha Kuat dan Perkasa.

Dia telah berfirman:
وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
“Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (Ar-Ra’d: 11)
إِنَّ بَطْشَ رَبِّكَ لَشَدِيدٌ
“Sesungguhnya adzab Rabb-mu benar-benar keras.” (Al-Buruj: 12)
وَاللَّهُ عَزِيزٌ ذُو انْتِقَامٍ
” Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa).” (Ali-’Imran: 4)

Seorang muslim harus memandang Allah Azza wa Jalla ketika ia berbuat maksiat atau keluar dari ketaatan terhadap-Nya, bahwa seakan-akan ancaman-Nya telah sampai kepadanya, adzab-Nya seakan telah turun, dan balasan-Nya telah tiba di sekitarnya. Demikian pula ketika dia melakukan ketaatan dan mengikuti syari’at-Nya maka seakan-akan Allah telah membuktikan janji-Nya kepadanya.


Seolah-olah keridhaan-Nya telah diberikan, sehingga dengan itu jadilah ia seorang muslim yang berbaik sangka kepada Allah. Dan baik sangka (husnuzh zhan) kepada Allah merupakan salah satu adab seorang muslim kepada Allah. Maka bukan merupakan adab kepada Allah jika seorangb muslim berburuk sangka (su’uzh zhan) kepada-Nya, sehingga dia keluar dari ketaatan kepada-Nya, mengira bahwa Allah tidak memperhatikannya serta tidak akan memberikan balasan atas dosa yang dia kerjakan itu, padahal Allah telah berfirman:

وَلَكِنْ ظَنَنْتُمْ أَنَّ اللَّهَ لا يَعْلَمُ كَثِيرًا مِمَّا تَعْمَلُونَ وَذَلِكُمْ ظَنُّكُمُ الَّذِي ظَنَنْتُمْ بِرَبِّكُمْ أَرْدَاكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan. Dan yang demikian itu adalah prasangkamu yang telah kamu sangka terhadap Tuhanmu, prasangka itu telah membinasakan kamu, maka jadilah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (Fushshilat: 22-23)

Juga bukan merupakan adab kepada Allah jika seseorang bertakwa kepada Allah dan mentaatinya namun berprasangka bahwa Allah tidak akan memberikan balasan kepadanya atas amal baik yang telah dia kerjakan itu dan tidak memberikan pahala terhadap ketaatan dan ibadahnya, padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman;

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللَّهَ وَيَتَّقْهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ
” Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan.” (An-Nuur: 52)
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (An-Nahl: 97)
مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلا يُجْزَى إِلا مِثْلَهَا وَهُمْ لا يُظْلَمُونَ
“Barang siapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barang siapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan).” (Al-An’aam: 160)

Kesimpulan dari pembahasan ini adalah bahwa syukurnya seorang muslim kepada Rabb-nya atas nikmat yang diberikan, rasa malu kepada-Nya untuk condong berbuat maksiat, kembali kepada-Nya secara benar, bertawakkal kepada-Nya serta mengharap rahmat-Nya, kemudian takut terhadap siksa-Nya, berbaik sangka kepada-Nya akan kebenaran janji-Nya serta pelaksanaan ancaman bagi siapa yang dikehendaki di antara hamba-hamba-Nya, maka ini semua merupakan adab-adab terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Semakin tinggi tingkat tamassuk (berpegang teguh) dengan adab ini dan semakin seseorang menjaganya, maka dia akan semakin tinggi derajatnya, makin naik kedudukannya dan terus menanjak posisinya, serta kemuliaannya semakin besar sehingga jadilah dia termasuk di antara orang-orang yang berada dalam wilayah (cinta dan pembelaan) Allah, dalam pemeliharaan-Nya, diliputi rahmat-Nya, serta berhak mendapatkan kenikmatan-kenikmatan dari Allah.
Inilah yang senantiasa didambakan oleh seorang muslim dan yang menjadi angan-angannya sepanjang hidup.
Ya Allah, berikanlah kepada kami cinta dan pembelaan-Mu, janganlah Engkau halangi kami dari penjagaan-Mu, dan jadikanlah kami semua di sisi-Mu sebagai al-muqarrabin (orang yang dekat dengan-Mu), ya Allah ya Rabb seru sekalian alam.

Perjalanan merawat hati lara



KOTA Venice juga ideal buat mereka yang datang bersendirian.


USAH peduli tentang kesedihan lalu. Menangis dalam hiba akibat kehilangan seseorang, rasa menyesal yang tidak berkesudahan atau menyalahkan diri sendiri kerana kegagalan dalam sesebuah perhubungan hanya akan membiakkan 'virus' negatif dalam diri.
Meskipun begitu, perjalanan hidup perlu diteruskan dan antara penawar terbaik buat mereka yang dirundung kedukaan adalah dengan mengembara. Istilah soul-searching atau mencari jiwa memerlukan seseorang berada di tempat yang mampu membangkitkan kekuatan dalaman, seterusnya mengobarkan semula rasional minda, emosi dan tindakannya.
Begitupun, destinasi yang disyorkan ini bukanlah senarai muktamad. Cadangan ini dipilih berdasarkan beberapa faktor penting untuk merawat lara hati.
Ciri perjalanan ideal untuk tujuan tersebut perlu menggabungkan beberapa ciri ini - kesempatan dan ruang untuk bersendiri, kekayaan elemen setempat untuk dihayati, cabaran fizikal serta faktor insan yang membuatkan seseorang itu kembali yakin pada hubungan sesama manusia. Bersedialah dan siapkan bagasi anda!
Menuju puncak
Ketepikan dahulu bayangan bersantai di bawah redup palma di pulau-pulau peranginan di seluruh negara. Meskipun Pangkor Laut, misalnya, pernah menarik minat mendiang Elizabeth Taylor untuk menenangkan jiwa daripada tekanan dunia Hollywood, anda cubalah pula lokasi beraltitud tinggi.
Di Malaysia, kalau Gunung Tahan di Pahang belum cukup memerah tenaga dan memberi kepuasan, dakilah ke puncak yang lebih mengujakan - Gunung Kinabalu, Sabah.
Bak kata seorang teman saya yang pernah sampai ke ketinggian melebihi 4,000 meter itu untuk melupakan kisah cintanya: "Kinabalu mengajar banyak perkara. Semasa dalam kilometer terakhir sebelum tiba di puncak, ia betul-betul menuntut fokus dan azam individu kerana ketika itu seseorang pendaki tidak lagi bergerak dalam kumpulan."
Menurutnya, puncak itu amat mencabar upaya mental dan fizikal. Ditambah pula dengan permukaan yang semakin curam dan berhalangan. Saat menyusun langkah dengan sisa kudrat terakhir, dia merasakan dunianya jauh lebih luas daripada terus terbelenggu dengan memori mantan kekasih.
Apabila berada di puncak tertinggi di Borneo itu, menjeritlah sekuat hati tanda kemenangan. Mungkin dari mercu tersebut, anda dapat mengintai ilham ke destinasi seterusnya.
Mistikal Jawa

HAYATI panorama perubahan musim tatkala menjelajah dengan kereta api Trans-Siberia.


Sekiranya Bali di Indonesia terlalu komersial, sesak dan overrated, alihkan haluan anda ke Yogyakarta dan Solo. Di situ, anda juga boleh mengadaptasi kehidupan dalam masyarakat relaks, santun dan berseni.
Selain menawarkan pelbagai lokasi candi mistikal yang mengajak anda mengimbau kisah pertembungan peradaban Hindu dan kedatangan Islam ke kepulauan Nusantara, Yogyakarta sebenarnya mempunyai daya penarik faktor-X yang hanya dirasai mereka yang cuba menyelami susur kebudayaan Jawa.
Daripada gemalai tarian keraton, penghayatan seni di sepanjang Jalan Malioboro, menyaksikan keteguhan Candi Borobudur di Solo hinggalah kepada hipnotisme pantai luas di sebelah selatan yang mengangkat mitos Nyi Roro Kidul, anda akan 'disedut' ke dalam dimensi pelancongan yang istimewa.
Naluri juga bakal disaji dengan kisah kebangkitan semula masyarakatnya selepas tragedi letusan Gunung Merapi dan gempa bumi. Selain itu, hadiahkan juga diri anda dengan seleksi gastronomi yang menyelerakan, dari lesehan hinggalah ke restoran mewah.
Landskap indah Nepal
Tidak banyak tempat lain yang boleh memenuhkan semula dos keterujaan dalam seperti Nepal. Anda boleh menyertai banyak aktiviti fizikal yang tidak memerlukan kos tinggi di bumi pergunungan itu. Treking di lereng gunung bersalji, berkayak di Sungai Trusuli atau menaiki belon udara panas adalah antara pilihan aktiviti yang memerlukan anda tampil bersemangat.
Kalau dada Everest bukan gelanggang anda, cubalah bermain hukum graviti dengan mencuba terjunan Nepal Bungee setinggi 160 meter. Ketika tali merentap dan melonjakkan semula anda ke atas, anggaplah itu suatu falsafah bahawa sedalam manapun hati anda telah jatuh dan retak, ia masih boleh dilambung semula dalam teriakan kegembiraan!
Menikmati keindahan landskap hijau di Nagarkot juga suatu pilihan berbaloi, selain bersiar-siar di jalanan Kathmandu untuk menyerap kepelbagaian budaya seterusnya menyertai 'kegilaan' terapi runcit.
Keinsanan India

MENGHARGAI keindahan Air Terjun Niagara bermakna mendekatkan diri pada kebesaran Penciptanya.


Hidupkan fantasi Bollywood dan selami tradisi ribuan warna kehidupan di bumi Mahatma Gandhi yang penuh pengajaran. Pilihan negeri seperti Maharashtra, Rajasthan dan Uttar Pradesh bakal membawa seseorang pengembara merentasi 1,001 lokasi budaya dan sejarah yang popular.
Antara tarikan yang paling diuar-uarkan adalah keunikan Kota Merah Jambu di Jaipur, Kota Putih di Udaipur, syurga backpacker di Kerala dan Goa, bazar-bazar tekstil, metropolis Mumbai serta kota paling sucinya, Varanasi Ghats dekat Sungai Gangga.
Jika mahu menghayati keindahan memorial cinta Taj Mahal di Agra pula, pastikan anda tidak terbawa-bawa kisah sedih diri sendiri. Sebaliknya, anda harus tabah memasang harapan bahawa insan yang bakal menyanjung hati anda akan muncul juga dalam situasi yang tidak disangka.
Seperkara yang boleh membuatkan diri anda berasa bertuah adalah dengan menilai sendiri kehidupan masyarakat rendahan India. Biarpun dihenyak realiti hierarki sosial dan daif dalam kepadatan populasi, mereka tetap memiliki tahap survival yang tinggi.
Sensasi Syria
Antara menghayati pertembungan tamadun dengan melayan kecelaruan emosi, anda seharusnya mudah membuat pilihan yang tepat. Kalau bukan kerana senario pergolakan politik yang sedang berlaku sekarang ini, pasti sudah ramai yang mahu terus 'terbang' ke Damsyik.
Di bumi yang rata-rata masyarakatnya memandang tinggi warga Malaysia, anda bakal terpukau dengan seni bina tradisional yang teguh berdiri seiring diversiti budaya yang diwarisi sejak berkurun-kurun lamanya. Itu terjadi sejak peralihan kuasa tamadun dan agama seperti Empayar Rom, Semitik, Kristian, Islam Umayyah dan Uthmaniyyah.
Syria menyambut tetamunya dengan keluk gerbang dan tiang Roman yang terjalin bersama binaan masjid ikonik dan citadel bersaiz mega. Terdapat juga rangkaian souq yang masih berfungsi sejak zaman dahulu kala. Setiap langkah akan diiringi aroma rempah, minyak wangi, asap shisha dan hasil agrikultur bersatu menusuk deria hidu lantas menyegarkan pancaindera yang lainnya.
Syria juga bangga meraikan tinggalan sejarah peradabannya di beberapa kota utama lain seperti Aleppo, Palmyra dan Lattakia.
Rel Trans-Siberia
Cadangan ini adalah bonus bagi yang mahu merentas pelbagai negara dalam satu perjalanan yang panjang. Laluan kereta api Trans-Siberia adalah jaringan pengangkutan rel yang menghubungkan Moscow, Rusia ke terminal Pasifik Vladivostok berdekatan Laut Jepun.
Ia juga menghubungkan Moscow ke Beijing, China melalui Ulaanbaatar, Mongolia (laluan Trans-Mongolia), sementara cabang perjalanan ketiga adalah penjelajahan Siberia dan Manchuria ke Beijing (Trans-Manchuria).

KETENANGAN hakiki bagi umat Islam dapat dirasai di Masjidil Haram.


Untuk mengikuti perjalanan ini, perancangannya lebih mencabar dan anda perlu teliti menyediakan item wajib seperti visa, bekalan makanan, barangan dan aksesori kembara lasak. Perjalanan ini pastinya menguji semangat berdikari dan jati diri anda.
Dari jendela koc di sepanjang ekspedisi ribuan kilometer itu, anda dapat menyaksikan peralihan panorama landskap empat musim. Merah kuning musim luruh bertukar salji putih dan dataran tandus bertukar aneka warna musim bunga. Bukankah itu juga fasa perubahan diri yang perlu anda lalui?
Romantika Itali
Mungkin ada rasionalnya penulis novel Eat Pray Love, Elizabeth Gilbert memilih Itali untuk mencari penawar jiwanya. Tidak dinafikan, dalam naskhah yang diangkat menjadi filem lakonan Julia Roberts itu, visual penonton telah digula-gulakan dengan lokasi cantik, penduduk tempatan dengan perwatakan menarik dan seleksi kulinari yang amat menyelerakan di kota tersebut.
Di Itali, sesiapa pun bakal terlupa tentang orang di sekeliling kalau sudah terlihat kelazatan pasta, piza, risoto dan sos likat berherba. Deria hidu dan tunas rasa lidah yang terpukau itu ditambah pula dengan suasana pemandangan seumpama poskad. Resapilah falsafah seni bina warisan Rom yang terpampang di depan mata untuk menyuntik inspirasi artistik dalam diri.
Mungkin juga di Venice, perasaan cinta bakal berputik. Ia terjadi saat terpandang wajah-wajah molek tatkala mencari jalan keluar dalam jaringan lorong antara bangunan restorasi dan monumen, ataupun ketika dibuai celoteh serta nyanyian si pendayung gondola.
Khazanah Kanada
Jangan terlalu taksub pada pemasaran pelancongan Amerika Syarikat kalau Kanada juga tidak kurang hebatnya. Keindahan Air Terjun Niagara misalnya, umpama sebuah persembahan alam yang spektakular. Destinasi itu mengungguli senarai tarikan dalam bandar utamanya yang lain seperti Ottawa, Calgary, Toronto dan Montreal.
Khazanah alam semula jadi di Kanada pasti membuka perspektif baru buat pengembara yang mencintai kejadian glasier, tasik, gunung-ganang dan lembah. Keseronokan ke Sulphur Mountain, bersiar dengan bot di Tasik Minnewanka ataupun bermain ski di Onto Whistler mampu melenyapkan sebarang perasaan tidak bermaya dalam diri.
Rahmat Mekah-Madinah

SYRIA amat kaya dengan elemen pertembungan tamadun.


Destinasi ini bukan sembarangan. Bersihkan dahulu niat untuk menjadi tetamu di buminya lantaran tujuan kunjungan bukanlah untuk bersuka-suka.
Terlalu agung pengertian dan pengisian perjalanan ke tempat ini bagi umat Islam. Maka, akan sia-sia jadinya kalau kedatangan itu tidak diiringi cetusan keinsafan, keluhuran hati dan penyerahan jiwa secara total kepada Yang Maha Esa.
Kalau mencari matlamat diri dan kehidupan, Mekah adalah tempatnya. Kaabah di Masjidil Haram adalah subjek kemuncak dan tumpuan bagi seseorang untuk menilai perjalanan hayatnya. Suara azan, takbir dan bacaan ayat-ayat suci yang bergema merentangi lembah makmur itu adalah ubat yang meresap ke sudut hati paling dalam.
Ziarah ibadah dan inspirasi di Tanah Haram itu juga boleh dicapai dengan melawat Jabal Rahmah iaitu tempat Nabi Adam bertemu semula dengan Hawa di dunia selepas sekian lama terpisah. Begitu juga dengan Gua Hira' di Jabal Nur yang mengimbau cerita pesembunyian Rasulullah SAW dan kesetiaan isteri baginda, Saidatina Khadijah.
Di Madinah pula, tiada agenda yang lebih utama selain mengunjungi Masjid Nabawi yang di dalamnya terdapat ruang Raudhah yang menjadi tempat paling makbul untuk memanjatkan doa.
Di situlah juga makam Rasulullah SAW ditempatkan. Berdoalah untuk baginda dan bayangkan juga jerih payah perjuangan menegak syiar Islam. Tentunya detik tersebut memberi keinsafan yang melampaui segala beban fikiran yang lain-lainnya.
Antara lokasi lain yang patut dikunjungi di Madinah ialah Makam Baqi iaitu tempat keluarga dan saudara-mara Rasulullah dikuburkan, Jabal Uhud iaitu bukit yang menyaksikan sejarah kekalahan Islam dalam Perang Uhud dan Masjid Qiblatain yang mempunyai cerita penerimaan wahyu berkenaan dua kiblat.

Wednesday, May 18, 2011

Hmmmm....

until now,I still didn't know how to edit my blog...cian saye..
orang lain punyer blog sume bez2..aku punyer gak yg plain semacam je..
today is the best day!!seriously..got 1 engineer,no actually it's 2 of them,1 from malaysia & 1 from U.K willingly to teach me..(I mean..us) syiok sangat!!brape kali masuk cockpit 737-800 Spicejet punyer aircraft..mmg betul2 aircraft yg fly by wire..dlm tu sume electronic je..smart gler..beznyer klu dpt bwak..huhu~

Thursday, April 14, 2011

I will fight till forever...
bagi semangat cket kat diri sndiri..

Subhanallah.."Aku bukan Jin, Syaitan atau Malaikat..." } sedikit pengalaman & kajian Posted by Darul Manzil at 1:42 AM

Dua minggu yang lalu, saya didatangi sepasang suami isteri dan seorang anak lelaki di RIDAM. Pesakitnya adalah anak lelaki mereka.

Dari perbualan sebelum rawatan, si bapa menceritakan bahawa sudah banyak tempat sudah di kunjungi. Boleh dikatakan hampir setiap perawat yang muncul dalam Expose Mistik dan Rancangan Alam Ghaib sudah di bawa. Semuanya belum ditemui penawarnya.

Luahan tersebut membuatkan saya tersenyum. Lantas, saya katakan pada mereka sekeluarga bahawa mungkin 'masih belum ada rasi ubat' . Kalau dah jodoh ubat dengan penyakitnya, insyaallah, sembuh lah penyakitnya..

Simptom gangguan pada pesakit hanya berlaku pada malam hari iaitu ketika waktu bulan mengambang sahaja. Pada waktu tersebut, pesakit akan merenung bulan kemudian menangis. Begitulah yang berlaku setiap bulan..

Maka, saya ambil pendekatan segera dengan 'teknik scan' dan hampa kerana tidak dapat mengesan sebarang jenis gangguan pada lelaki tersebut.. Aiii...hairan sungguh.. lelaki tu nampak normal jer..

Lama saya dok termenung ketika berdepan dengan situasi tersebut, saya teringat pada Allahyarham Tok Ngah ketika berhadapan dengan kes yang hampir sama. Kata beliau, mungkin 'badan' tengah kotor. Akibatnya, konsentrasi tiada.. Kan sunat kalau bersih. Apatah lagi kalau harum semerbak...

Lalu, saya minta izin pada pesakit untuk berehat sebentar. Sebenarnya, saya ingin mandi kerana baru teringat, saya baru saja selesai mengelap kipas syiling sebaik sahaja keluarga pesakit tiba di RIDAM. Selepas mandi, saya pakai wangian agar diri harum semerbak..

Setelah itu saya ke ruang rawatan untuk menyambung tugas rawatan. Ketika duduk berhadapan pesakit, tiba-tiba...

Pesakit: "Ermm..wanginya... lama dah tak bau macam ni.. Kamu pakai minyak wangi apa ni..?"

Kelihatan suara pesakit berlainan. Maka saya yakin, ketika itu, pesakit sedang kerasukan.

Saya: "Minyak atar 1001 Malam. Tak pernah bau ker?"

Pesakit: "Pernah.. Tapi dah lama tak bau macam ni.. Masa kat Andalusia pernah la.. Harum betul baunya. Boleh bagi aku sikit? "

Saya: "Boleh.. Tapi kena kerjasama la.. Setakat minyak wangi, apalah sangat.."

Seraya itu dia tersenyum dengan kata-kata saya..

Pesakit: "Boleh..tapi aku tak suka orang belagak.. Kalau kamu boleh cakap dengan aku elok-elok, tanya lah apa kamu nak. Dengan nama Allah, aku tak akan tipu.".

Saya: "Ish...tak baik kamu main sumpah-sumpah macam tu.. Nanti makan sumpah baru tahu..Kamu ni Jin Islam ker?"

Pesakit: "Kenapa aku nak takut. Aku cakap jujur la ni.. Memang aku sembah Allah, tapi aku bukan Islam.."

Saya: "Hah...sembah Allah tapi bukan Islam..? Agama apa kamu ni?"

Pesakit: "Agama Monoteisme"

Saya: "Agama apa tu..?"

Pesakit: "Agama yang satu la.. Tuhan hanya satu yakni Allah...Tak sekolah ker?"

*Terkena jugak RIDAM.. :(

Saya: "Kamu jangan main-main pasal agama ni...!..Kang...."

*Masa tu tangan kanan dah diangkat..rasa nak lempang jer...

Pesakit: "Aku tak tipu lah...Aku bukan Jin, Syaitan atau Malaikat..Aku Poppy..Nama aku Mizari"

*Tangan saya tak jadi di angkat. Terasa hendak tahu pula apa cerita berikutnya..

Saya: "Poppy..? Makhluk apa tu..?"

Pesakit: "Wahai hamba Allah...banyak lagi rahsia Allah yang kamu belum tahu.. Bukan semua rahsia boleh dicapai dengan akal manusia.."

Saya: "Ceritakan...aku nak tahu.."

Pesakit: "Aku wujud sebelum kaum jin diciptakan lagi... Sebelum banyak puak kami di binasakan Allah kerana kesalahan kami sendiri.."

Kemudian dia menangis teresak-esak..

Pesakit: "Puak kami dah kurang dari 1000.. Mungkin kerana kesalahan yang kami lakukan, kami tidak diizinkan Allah untuk melahirkan zuriat kami.."..

Terduduk saya mendengar cerita si Mizari... Baru saya teringat akan sebuah buku yang dibaca karangan Isa Dawud.. Cerita yang diberitahu menepati penerangan yang diberitahu dalam buku tersebut..

Saya: " Kalau begitu, betul kah nama golongan kamu ini adalah Al-Hin?"

Seraya itu dia mengangguk..

Pesakit: "Al-Hin adalah nama makhluk.. Kami hidup berpuak-puak.. Aku dari puak Poppy..Ada lagi musuh puak aku iaitu Neondertal. Nama puak lain banyak, tapi aku dah lupa...."

Saya: " Apa yang puak kamu buat sampai Allah murka?"

Dia terdiam sejenak..

Pesakit: "Apa yang kamu tengok kemaksiatan dan kerosakan manusia hari ini, itulah yang kami buat dulu.. Tapi hari ini aku tengok, kerosakan manusia lagi hebat dari apa yang kami lakukan dulu..."

Saya: "Wahai makhluk Allah, aku tiada kuasa untuk lakukan apa pun pada kamu kecuali dengan izin Allah.. Tapi boleh aku tanya, kenapa aku tak dapat 'scan' kau tadi? Mana kau menyorok?"

Pesakit: "Aku tak pergi mana-mana. Memang dari tadi aku dalam badan ni. Jangan kau kecil hati pulak.. Setakat ini, dengan izin Allah, puak aku belum dapat di scan mana-mana perawat pun ketika mereka berubat. Mungkin kerana ada sebab yang kau dan aku sendiri belum tahu kecuali Allah..."

Saya: "Dah tu, sekarang ni kamu boleh bercakap dengan aku..macam mana pulak tu?"

Pesakit: "Itu kerana aku sendiri yang nak bercakap dengan kamu.. Bukan semua tau aku suka manusia...Aku nak duduk dengan kamu boleh? Kalau kamu izin kan la.."

Saya: "Tak payah la...aku selesa dengan sesama manusia.. kamu tak marah kan..?"

Pesakit: "Tak la..buat apa aku nak marah.. Kamu ada hak atas diri kamu.."

Saya: "Erm..boleh kamu bagi sebab..kenapa kamu duduk dengan budak ni?"

Pesakit: "Sebab dia kasi aku duduk dengan dia.."

Dari badan pesakit tersebut, Mizari menceritakan penemuannya dengan budak tersebut ketika dia berjumpa di sebuah pusat rekreasi di Selatan tanahair. Katanya lagi, budak tu tak takut dengan dia..

Cerita tersebut disahkan bapanya. Memang anaknya ada mengikuti kursus kadet di tempat tersebut..

Saya: "Wahai makhluk Allah, aku bukanlah dikalangan orang alim untuk mendakwah kamu. Tapi sudi tak kalau kau masuk Islam?"

Pesakit: "Maaf ya..Aku masih yakin dengan agama ku. La ikra hafiddin kan...?"

Saya: "Memang lah..tapi agama akhir zaman kan Islam..Kalau kamu menyembah Allah, kenapa tidak kamu ikuti agama akhir zaman ni..?Agama yang disuruh dan dijamin Allah..."

Pesakit: "Aku tahu...tapi aku bukan dari Jin dan Manusia.. Tiada satu pun nama kaum aku dalam Al-Quran..."

Lalu di bacakan ayat surah Adz-Dzariyaat:56

Maksudnya:
'Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.'

Pesakit: "Jadi, aku yakin dengan pegangan aku sekarang.. Aku tidak pernah menduakan Allah.."

*Tidak ada apa yang mampu saya katakan padanya. Kelu saya bila mendengar hujahnya..

Saya: "Kalau begitulah kata kamu, tiada apa yang mampu aku katakan lagi.. Tapi, dengan nama Allah, boleh tak kamu keluar dari badan anak ini? Kesian aku tengok mak bapak budak ni.. Kamu tak rasa kesian ker..?"

Pesakit: "Kesian jugak.. Banyak jugak la duit diorang habis pergi berubat.. Demi Allah, aku memang nak keluar, tapi, belum masanya lagi..."

Saya: "Dah tu, bila agak-agak kamu masa tu sampai..?"

Pesakit: "Sekarang..tapi dengan syarat.."

Saya: "Apa syaratnya? Kalau boleh mensyirikkan, aku tak nak la.."

Pesakit: "Aku nak salam kedua mak bapak budak ni..Aku nak mintak maaf sebab susahkan diorang. Lepas tu, aku nak kau doakan agar Allah pendekkan nyawa aku...boleh?"

Saya: "Syarat yang pertama tu insyaallah, boleh (kedua ibu bapa pesakit mengangguk sama).. Tapi, pelik la dengan syarat kedua tu..Kenapa?"

Pesakit: "Ada tak bapak budak ni cerita perangai pelik anak nya ni masa sakit tadi?"

Saya: "Yang mana? Yang suka tengok bulan mengambang tu ker?"

Pesakit: "Yelah...kamu tak nak tahu kenapa aku suka tengok bulan?"

Saya: "A'ah...kenapa?"

Pesakit: "Aku tengah kira umur aku la tu...Kiraan masa aku sama macam kalendar Islam.. Puak kami mana pakai Kalendar masihi..."

Saya: "Oooo..tapi kau tak jawab lagi soalan kedua tu.."

Pesakit: "Sabar lah..maksud aku, aku kira umur untuk tahu hayat aku.. Dah lama sangat aku hidup.. Sunyi betul hidup aku...Aku nak kamu doakan agar Allah pendekkan hidup aku sebab aku dah hidup lama sangat..."

Saya: "Ooo...macam tu..Berapa dah umur kamu?"

Pesakit: "Sikit jer...baru 4 juta 130 ribu tahun.."

Saya: "Mak aiiii...lama nya kau hidup.."

Pesakit: "Betul..sebab tu aku nak kau doakan aku.."

Saya: "Insyaallah, kalau itu yang kau nak...Tapi, aku nak tanya soalan terakhir ni..Boleh?"

Pesakit: "Tadi kata suruh aku keluar...? Ni makin banyak tanya pulak ni..Hah..apa dia?"

Saya: "Boleh tak aku tengok kamu...Rasa nak tengok jer diri kamu tu..."

Pesakit: "Boleh dengan izin Allah...kau baca Surah Al-Kautsar 1000 kali sebelum tidur...Mintak pada Allah nak tengok aku.. Bukan aku yang izin..Allah yang izin.. Sekarang, boleh aku keluar..?"

Saya: "Dipersilakan wahai hamba Allah..Moga kamu tergolong dalam orang-orang yang beriman.."

Sebelum dia keluar, dia mencium tangan kedua ibu bapa pesakit dan meminta maaf pada mereka.. Sekitar 5 minit selepas itu, pesakit tersedar.. Kelihatan penat dan lelah yang dialami akibat tenaga tubuh yang diguna oleh makhkluk lain..

Hanya sebagai syarat asas rawatan, saya bekalkan air dan limau rukyah untuk dibuat mandi dan minuman di rumah.. Pesakit pulang selepas itu..

---------

3 hari kemudian, bapa pesakit menelefon saya dan mengatakan anaknya sihat sepenuhnya.. Dia mengajak saya ke jamuan doa selamat di rumahnya sebagai tanda kesyukuran dan nazar yang diniatkan..

----------

Saya juga telah mengamalkan apa yang dikatakan oleh Mizari.. Alhamdulillah, saya dapat melihat parasnya..

Badannya berbulu putih, berwajah manusia yang tampan dan bersayap... Wallahu'alam.. Mungkin itu mainan mimpi....

Sekian..

-----------

'...Fakul innamal ghaibulillah.'.
Sesungguhnya yang Ghaib itu kepunyaan Allah
(petikan sebahagian ayat dalam surah Yunus:20)

----------------

Saya ada membuat sedikit kajian selepas peristiwa ini dan menjumpai ayat ini dalam Al-Quran:

1)Al Ankabuut - Ayat 19
'Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya , kemudian mengulanginya (kembali) . Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.'

2)Al An'am - Ayat 6
'Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyak generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu) telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu , dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka , kemudian . Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain.'

3)Kisah bumi tak bagi malaikat ambil tanah untuk dijadikan manusia.

Pada suatu ketika, Allah SWT menitahkan kepada malaikat Jibril supaya turun ke bumi untuk mengambil sebahagian tanahnya untuk mencipta Adam, manusia pertama. Akan tetapi apabila Jibril sampai ke bumi, bumi enggan membenarkan tanahnya diambil untuk dijadikan Adam, kerana bumi khuatir Adam jadi maksiat kepada Allah. Lalu Jibril kembali ke hadrat Tuhan, kerana ia tidak dapat berbuat apa-apa, setelah mendengar sumpah bumi. Seterusnya, Allah memerintah malaikat Mikail, jawapan bumi masih sama dan selepas itu Allah memerintahkan malaikat Israfil, tetapi malangnya jawapan bumi masih tidak berganjak, dan masing-masing kembali dengan tangan kosong.

Lalu yang terakhir, Allah menyuruh malaikat Izrail turun ke bumi. Firman Allah, Hai Izrail, engkaulah kini yang aku tugaskan mengambil tanah. Meskipun bumi bersumpah-sumpah dengan ucapan, bagaimanapun jangan engkau mundur. Katakan bahawa kerjakan atas perintah dan atas namaKu. Apabila Izrail turun ke bumi dan menyampaikan perintah Allah kepada bumi, maka akhirnya barulah bumi mengizinkan akan tanahnya itu diambil.

Setelah Izrail mengambil beberapa jenis tanah, kembalilah dia ke hadrat Allah.Lalu Allah berfirman; Ya Izrail, pertama engkau yang Ku-tugaskan mengambil tanah, dan kemudian di belakang hari kelak akan kutugaskan engkau mencabut roh manusia. Maka Izrail khuatir kerana bimbang dibenci oleh umat manusia kelak. Lalu Allah berfirman lagi; Tidak, mereka tidak akan memusuhi kamu, Aku yang mengaturnya, dan Aku jadikan kematian mereka itu bersebab, terbunuh, terbakar, sakit dan sebagainya.

*Berikut merupakan riwayat yang menceritakan tentang proses awal penciptaan Adam; pengambilan tanah daripada bumi. Persoalan utama daripada riwayat ini adalah keenganan bumi untuk diambil tanahnya. Kebimbangan bumi bukanlah kerana takut tanahnya kurang, atau takut rupanya berlubang-lubang, tetapi bumi khuatir seandainya Adam itu menjadi maksiat kepada Allah. Tidakkah itu bermakna bumi telah menyaksikan kerosakan yang dilakukan oleh manusia terdahulu di muka bumi ini? Mengapa tiada riwayat yang menceritakan akan keengganan bumi apabila Allah S.W.T hendak menciptakan kambing, ikan atau lembu? 

-----------------

1)Pembaca sekalian..saya hanya menceritakan pengalaman yang belum pernah saya alami sepanjang pengalaman saya dalam perubatan alternatif ini..

2)Saya juga bukan lah pakar mentafsir Al-Quran dan tidak pandai berbahasa Arab. Ayat Al-Quran yang saya pamerkan ini hanyalah pada pemahaman sendiri. Jika salah pemahaman saya dari sudut kaedah undang-undang tafsir, maka saya memohon jutaan maaf dan ampun di atas pemikiran saya tersebut.

3)Pendapat saya, anggaplah pengalaman ini sebagai PERINGATAN kepada manusia. Kita sudah mungkin menghampiri 'akhirnya'. Maka, seharusnya kita bermunasabah dan tidak leka mengingati Allah..

Sekian..